Critical Book Report Management
BAGIAN I
IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU
A. IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Judul Buku : Management
No. ISBN 978-979-691-395-4
Pengarang : Richard L.Daft
Penerbit : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2007
Edisi : 6
Tebal Buku : 506 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
Buku ini ditulis oleh Richard
L.Daft , yang berjudul Management yang untuk memperkenalkan Lingkungan
Kerja Baru kepada para manajer dan khalayak yang membaca buku ini. Buku ini
diterbitkan oleh Salemba Empat , edisi revisi 2007, buku ini memiliki
tebal 506 halaman dengan warna sampul hijau yang didesain oleh mastergrafis.
Buku ini terdiri atas 9 BAB, masing
– masing tiap bab membahas hal yang berbeda.
Adapun isi – isi dari tiap bab buku
ini ialah:
BAB I membahas tentang mengelola lingkungan kerja baru
BAB II membahas tentang fondasi sejarah manajemen
BAB III membahas tentang lingkungan budaya dan perusahaan
BAB IV membahas tentang mengelola dalam lingkungan global
BAB V membahas tentang etika manajemen dalam tanggung jawab sosial
BAB VI membahas tentang bisnis kecil dan perusahaan internet baru
BAB VII membahas tentang perencanaan organisasi dan penentuan tujuan
BAB VIII membahas tentang penyusunan strategi dan implementasi
BAB IX membahas pengambilan keputusan tingkat manajerial
BAB I membahas tentang mengelola lingkungan kerja baru
BAB II membahas tentang fondasi sejarah manajemen
BAB III membahas tentang lingkungan budaya dan perusahaan
BAB IV membahas tentang mengelola dalam lingkungan global
BAB V membahas tentang etika manajemen dalam tanggung jawab sosial
BAB VI membahas tentang bisnis kecil dan perusahaan internet baru
BAB VII membahas tentang perencanaan organisasi dan penentuan tujuan
BAB VIII membahas tentang penyusunan strategi dan implementasi
BAB IX membahas pengambilan keputusan tingkat manajerial
Buku Pembanding
Judul Buku : Pengantar Manajemen
No. ISBN 979-3465-75-1
Pengarang : Ernie Trisnawati Sule & Kurniawan Saefullah
Penerbit : KENCANA
Tahun Terbit : 2005
Edisi : 1
Tebal Buku : 426 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
Buku yang kedua ini karangan oleh
Ernie Trisnawati Sule & Kurniawan Saefullah yang berjudul Pengantar
Manajemen, penerbit KENCANA:2005. Buku ini secara umun merupakan sebuah
pengantar mengenai manajemen, akan tetapi beberapa topic mutakhir seperti
management guru dan change management tentunya sangat menarik untuk diketahui
agar pembaca lebih mengetahui perkembangan teori dan penerapan manajemen saat
ini.
Isi buku ini terdiri dari 17 bab yang memiliki banyak pembahasan di tiap point-pointnya,dimana:
BAB I membahas tentang konsep dasar manajemen bisnis
BAB II membahas tentang manajer dalam kegiatan manajemen
BAB III membahas tentang perkembangan ilmu manajemen
BAB IV membahas tentang lingkungan dan budaya organisasi
BAB V membahas tentang tanggung jawab sosial dan etika manajemen
BAB VI membahas tentang fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
BAB VII membahas tentang manajemen strategis perusahaan
BAB VIII membahas tentang desain dan struktur organisasi
BAB IX membahas tentang kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, & delegasi
Isi buku ini terdiri dari 17 bab yang memiliki banyak pembahasan di tiap point-pointnya,dimana:
BAB I membahas tentang konsep dasar manajemen bisnis
BAB II membahas tentang manajer dalam kegiatan manajemen
BAB III membahas tentang perkembangan ilmu manajemen
BAB IV membahas tentang lingkungan dan budaya organisasi
BAB V membahas tentang tanggung jawab sosial dan etika manajemen
BAB VI membahas tentang fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
BAB VII membahas tentang manajemen strategis perusahaan
BAB VIII membahas tentang desain dan struktur organisasi
BAB IX membahas tentang kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, & delegasi
BAB X membahas tentang manajemen sumber daya manusia
BAB XI membahas tentang faktor individu dalam organisasi
BAB XII membahas tentang motivasi dan kepemimpinan
BAB XIII membahas tentang kelompok kerja dan komunikasi dalam organisasi
BAB XIV pengawasan dan pengendalian organisasi
BAB XV manajemen operasi dan produktivitas dalam organisasi
BAB XVI membahas tentang manajemen informasi dan manajemen
internasional
BAB XVII membahas tentang manajemen usaha kecil dan manajemen organisasi
nirlaba
B. RINGKASAN BUKU
Ringkasan buku Richard L. Daft
Bab I : Mengelola lingkungan kerja baru
1. Defenisi Manajemen
Manajemen
(management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan
efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
sumber daya organisasi. Terdapat dua ide penting dalam defenisi di atas:
a. keempat fungsi, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian serta
b. pencapaian tujuan organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien.
Manajer
menggunakan berbagai keterampilan untuk melakukan fungsi ini. Konseptual
manajemen, keterampilan manusia, dan teknologi akan dibahas kemudian dalam bab
ini. Meskipun beberapa ahli teori manajemen menyebutkan fungsi manajemen
tambahan, seperti penentuan staf, komunikasi, atau pengambilan keputusan.
2. Empat Fungsi Manajemen
- Perencanaan
Perencanaan (planning) berarti
menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan serta memutuskan tugas
dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing)
meliputi penentuan dan pengelompokkan tugas ke dalam apartemen, penentuan
otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi.
- Kepemimpinan
Kepemimpinan (leading) merupakan
penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai
tujuan organisasi.
- Pengendalian
Pengendalian (controlling) berarti
mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi
target tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan.
3. Keahlian Manajemen
- Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer, mendesain bangunan, membuat layout perusahaan, dan lain sebagainya.
- Keahlian
berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills),
yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai
jenis orang di masyarakat.Contohnya adalah keahlian dalam bernegosiasi,
memotivasi, meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
- Keahlian
konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir secara
abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis
berbaga masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk
memprediksi masa yang akan datang.
4. Lingkungan Kerja Baru
- Meningkatnya
beban kerja
Merupakan hal yang biasa bagi manajer untuk bekerja 70-80 jam
per minggu, dan terkadang bekerja lebih lama lagi.
- Rasa
tanggung jawab tanpa henti
Pekerjaan seorang manajer tidak
pernah selesai.
- Kepusingan
atas tanggung jawab terhadap orang lain
Banyak orang yang masuk ke dalam
manajemen karena mereka menyukai kekuasaan, namun kenyataannya adalah banyak
manajer yang merasa lebih dikuasai oleh tanggung jawab untuk mengawasi dan
mendisiplinkan orang lain.
- Terjebak
di tengah
Bagi kebanyakan orang, ini merupakan
aspek manajemen yang paling sulit. Kecuali bagi eselon puncak, manajer sering
kali bertindak sebagai backstop, terjebak di antara manajemen atas tenaga
kerja.
5. Mengelola krisis dan peristiwa
tidak terduga
- Tetap
tenang
- Tetap
terlihat
- Memprioritaskan
orang sebelum bisnis
- Menyampaikan
kebenaran
- Tahu
kapan saatnya untuk kembali berbisnis
BAB II : Fondasi sejarah manajemen
Studi Manajemen dapat digolongkan
kedalam
Tiga
Perspektif :
1. Perspektif Klasik (Classical Perspective)
Perspektif
Klasik adalah “suatu perspektif manajemen
yang muncul sepanjang abad 19 dan
awal abad ke-20, yang menekankan pendekatan rasional dan ilmiah terhadap studi
manajemen dan berupaya untuk membuat organisasi mampu mengoperasikan mesin-mesin efisien.
Karakteristik
Manajemen Ilmiah
Pendekatan
Umum :
-Mengembangkan
metode standar untuk melakukan pekerjaan
-Memilih
karyawan dg kemampuan yg tepat
-Melatih
pekerja sesuai dengan metode standar
-Mendukung
pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka dan mengurangi interupsi
-Menyediakan
insentif gaji bagi para pekerja untuk hasil produksi yang meningkat.
Kontribusi
:
-Menunjukkan
pentingnya kompensasi terhadap kinerja
-Memulai
studi yang seksama tentang tugas dan pekerjaan
-Menunjukkan
pentingnya seleksi dan pelatihan bagi personal
Kritik
:
-Tidak
menghargai konteks sosial bekerja dan kebutuhan pekerja yang lebih tinggi
-Tidak
mengakui adanya keberagaman setiap orang
-Cenderung
menganggap pekerja sebagai kelompok yang seragam dan mengabaikan ide serta
saran mereka
Perspektif Klasik Organisasi
Birokrasi:
Perspektif manajemen klasik yang
menekankan manajemen pada dasar nonpersonal dan rasional melalui elemen-elemen
seperti otoritas dan tanggung jawab yang didefinisikan secara jelas, pencatatan
secara formal, dan pemisahan antara
manajemen dengan kepemilikan.
Karakteristik
Organisasi Birokrasi:
Buruh
dibagi sesuai dg definisi otoritas & tanggung jawab jelas yg
dilegitimasikan sebagai kewajiban resmi
Posisi
diorganisasikan dalam hirarki otoritas, dan masing2 berada di bawah yang lebih
tinggi
Seluruh
personel diseleksi dan dipromosikan
berdasar kualifikasi teknis, yang dinilai melalui pemeriksaan (ujian) atau
menurut latihan dan pengalaman.
Tindakan
dan keputusan administratif dicatat secara tertulis.
Manajemen
terpisah dari kepemilikan organisasi.
Manajer
mematuhi aturan dan prosedur yang akan memastikan perilaku yg dpt diandalkan
dan diprediksi.
Perspektif Klasik
Prinsip
Administrasi:
Perspektif
manajemen klasik yang berfokus pada organisasi secara keseluruhan, dan bukan
pada pekerja secara individu, sehingga mengurangi fungsi manajemen, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, komando, pengkoordinasian, dan pengendalian.
Perspektif Kemanusiaan (Humanistic Perspective)
Perspektif
Kemanusiaan adalah perspektif manajemen yang muncul pada akhir abad ke-19 yang
menekankan pemahaman terhadap kebiasaan, kebutuhan, dan perilaku orang di
tempat kerja.
Meliputi
:
a.
Gerakan hubungan manusia
b.
Perspektif sumber daya manusia
c.
Pendekatan ilmu perilaku
Perspektif Sumber Daya Manusia
Perspektif manajemen yang
menyatakan bahwa pekerjaan seharusnya
dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang
lebih tinggi dengan membolehkan para pekerja untuk menggunakan potensinya
secara penuh.
Pendekatan Ilmu Perilaku:
Perspektif manajemen kemanusian yang
menerapkan ilmu sosial di dalam konteks organisasi, yang diambil
dari ekonomi, psikologi, sosiologi, dan disiplin ilmu lainnya.
Pendekatan ini digunakan untuk
memahami perilaku dan interaksi karyawan
dalam lingkungan organisasi perusahaan.
3.
Perspektif Sains Manajemen (Management Science Perspective)
Perspektif Sains Manajemen adalah
perspektif manajemen yang muncul setelah perang dunia II dan menerapkan
matematika, statistik, serta teknik kuantitatif
lain untuk masalah-masalah manajerial.
Tiga subbagian :
-Riset operasi (model
matematika & teknik kuantitatif lain
utk masalah manajerial)
-Manajemen operasi (metode
kuantitatif ; peramalan, penjadwalan, BEP untuk produksi brg & jasa)
-Teknologi informasi (menyediakan
informasi utk manajer)
TREN SEJARAH TERBARU:
Tiga tren terbaru dari perspektif
kemanusiaan adalah :
a.
Teori Sistem
b.
Pandangan Kontinjensi
c.
Manajemen Kualitas Total
TEORI SISTEM:
Sistem adalah Kumpulan bagian-bagian
yang saling terkait, berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
sama.
Teori Sistem adalah “Perluasan
perspektif kemanusiaan yang menjelaskan organisasi sebagai sistem terbuka
dengan karakter entropi, sinergi, dan
ketergantungan antar-subsistem.
Entropi adalah Kecenderungan sebuah
sistem untuk menurun dan mati
Sinergi adalah Konsep yang
menyatakan bahwa hasil keseluruhan lebih besar daripada jumlah masing-masing
bagian
Subsistem adalah bagian dari sebuah
sistem yang bergantung satu sama lain
agar dapat berfungsi
PANDANGAN KONTIJENSI:
Pandangan Kontijensi adalah
perluasan perspektif kemanusiaan dimana penyelesaian persoalan organisasi yang
berhasil dianggap bergantung pada identifikasi manajer atas variabel kunci mengenai situasi yang
dihadapi.
Pandangan kontijensi menyatakan
bahwa “apa yang berhasil di suatu lingkungan mungkin tidak akan berjalan
di lingkungan lain”
BAB III : Lingkungan
budaya dan perusahaan
Lingkungan Internal
Menurut
Purwanti dan Fattah (2011), lingkungan internal adalah tempatmanajer bekerja
yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, strukturorganisasi, dan
fasilitas fisik.Menurut Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan
merupakankekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki
sifat yangdapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang
saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Pekerja/karyawan
Pekerja
merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji,
sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
Dewan komisaris
Dewan
komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewankomisaris
memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikankegiatan akan
berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independenterhadap manajemen.
Pemegang saham
Tanggung jawab
pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham
merekaterhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka
merekamemperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan.
Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Organisasi sangat dipengaruhi
oleh lingkungan eksternal dimana dia beradasehingga mengharuskan manajer
memperhatikan fenomena yang terjadi padalingkungan organisasi. Pengaruh
lingkungan tersebut sangat berbeda antara satuorganisasi dan organisasi
lainnya, bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnyaserta antara satu
tingkatan yang lebih tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah(Anton, 2011).Menurut
Margaretta (2012), hubungan lingkungan dan organisasi dapatdillihat melalui
model berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan melihat sejauh mana
stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala
tingkat perubahan stabil
dan perubahan dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana
kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana
danhomogenitas kompleks.
Hubungan Lingkungan dan Budaya
Menurut
Purwanti dan Fattah (2011), pengaruh terhadap budaya perusahaaninternal yang
besar datang dari lingkungan eksternal. Budaya dapat
sangat beraneka ragam di dalam organisasi; namun
demikian, organisasi yang berada didalam industri yang sama
mungkin menunjukkan karakteristik budaya yangserupa karena beroperasi di dalam
lingkungan yang sama.
Budaya Perusahaan
Menurut
Margaretta (2012), semua organisasi memiliki budaya. Budayaorganisasi dibangun
dari kepercayaan yang dipegang teguh secara mendalamtentang bagaimana
organisasi seharusnya dijalankan atau beroperasi. Budayamerupakan sistem nilai
organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaandilakukan dan cara pegawai
berperilaku. Budaya organisasi merupakan wujudanggapan yang dimiliki, diterima
secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadaplingkungannya
yang beraneka ragam.
Budaya Adaptif
Kreitner
dan Kinicki (2000)
dalam Margaretta (2012), mengusulkan 3 perspektif untuk menjelaskan tipe budaya yang meningkatkan prestasi ekonomis
organisasi:
-Perspektif
kekuatan, memprediksi hubungan signifikan antara kekuatan budayaorganisasi dan
prestasi finansial jangka panjang. Budaya yang kuatmenciptakan kesamaan tujuan,
motivasi karyawan, dan struktur dan pengendalian yang dibutuhkan untuk
meningkatkan prestasi organisasi.
-Perspektif
kesesuaian, mengasumsikan bahwa budaya harus sesuai dengankonteks strategis
atau bisnisnya.-
-Perspektif
adaptasi, mengasumsikan bahwa budaya yang bersifat adaptifmeningkatkan prestasi
fiannsian organisasi. Memerlukan pengambilan risiko,kepercayaan dan pendekatan
proaktif dari organisasi dan juga individu.
BAB IV: Mengelola dalam lingkungan
global
Memahami Lingkungan Global
Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual barang dan
jasa guna mencapai tujuan perusahaan.Bisnis global adalah kegiatan atau
aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari
atau ke negara yang berbeda. Aktivitas bisnis global tersebut perlu adanya
proses manajemen. Manajemen global adalah manajemen bagi organisasi yang
melaksanakan bisnis di lebih dari satu negara. Perusahaan yang melakukan bisnis
secara global bukan lagi merupakan hal yang baru, karena sudah sejak lama
banyak perusahaan-perusahaan yang menjual produknya ke negara lain
Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar aliansi strategi
ini berhasil, yaitu :
a) Pemilihan
partner, dimana harus jelas siapa yang akan kita ajak kerjasama, apakah
partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan strategi dan tujuan
aliansinya serta tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.Dan sebagai
perusahaan yang akan melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan berbagai
langkah seperti, mencari informasi mengenai partner dan mengumpulkan data serta
mencari tahu mengenai partner tersebut.
b) Struktur
aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam
hal pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk
kepentingannya sendiri.
c) Penanganan
aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan teknologi, atau
dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan yang
jelas, adil antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang
mantap agar tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan.
Aliansi Perdagangan Regional
§ Uni Eropa
Uni Eropa adalah sebuah organisasi
antar-pemerintahan dan supra-nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa,
yang sejak 1 Januari 2007 telah memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini
didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal
dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992.
Sebelum terciptanya Uni Eropa, masing-masing negara itu mempunyai pengawasan
perbatasan, pajak, subsidi, kebijakan nasionalistik, dan industry-industri yang
diproteksi.Sekarang sebagai pasar tunggal, tidak ada lagi hambatan nasional
terhadap perjalanan pekerjaan, investasi, dan perdagangan. UE melakukan langkah
yang luar biasa menuju unifikasi penuh ketika 12 dari 15 negara menjadi bagian
dari Uni Keuangan dan Ekonomi, sistem resmi yang bertanggung jawab untuk
perkembangan euro, satu mata uang Eropa. Pada saat ini, Inggris, Denmark, dan
Swedia telah memilih untuk tidak berpartisipasi.
Dari pergantian namanya dari "Masyarakat Ekonomi Eropa"
ke "Masyarakat Eropa" hingga ke "Uni Eropa" menandakan
bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi sebuah
kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan
dalam UE.
North America Free Trade Agreement
(NAFTA)
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara adalah sebuah
organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Utara.Organisasi ini
didirikan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko.
Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan
kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan;
kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan.
Markas NAFTA berada di Washington D.C., Ottawa, dan Mexico City.
Association of
Southeast Asian Nation (ASEAN)
Merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di
kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui
Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan
perdamaian di tingkat regionalnya.Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat
umum pada setiap bulan November.
Bagaimana Organisasi menjadi global:
Mengimpor
pendekatan
untuk menjadi global yang mencakup menjual produk di negara asal yang dibuat di
luar negeri.
Melakukan
lisensi
pendekatan
untuk menjadi global oleh organisasi pabrikan yang meliputi memberikan kepada
organisasi lain baik untuk menggunakan merk, teknologi atau spesialisasi produk
Anda
Pewaralabaan
pendekatan
untuk menjadi global oleh organisasi jasa yang meliputi memberikan kepada
organisasi lain hak untuk menggunakan merek, teknologi atau spesifikasi produk
Anda
Aliansi strategis
pendekatan
untuk menjadi global dengan melibatkan kemitraan antara organisasi tertentu
dengan perusahaan asing dimana keduanya berbagi
Usaha
patungan
pendekatan
untuk menjadi global yang merupakan aliansi strategis tertentu di mana rekannya
setuju untuk membentuk organisasi yang terpisah dari independen untuk mencapai
tujuan bisnis tertentu
Anak
perusahaan luar negeri
pendekatan
untuk menjadi global yang mencakup investasi langsung di negara asing dengan
mencirikan fasilitas produksi atau kantor yang terpisah atau independen sumber
daya dan pengetahuan guna mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas
produksi
Mengelola di Lingkungan Global
Lingkungan Politik-Hukum
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari
sebuah negara.Ada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik
yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada
demokrasi.
1. Kolektivisme
sistem
yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada
kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah
individualisme.
2. Demokrasi
sistem
politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh
orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah
totalitarianisme.Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai
pengendalian secara mutlak atau diktator.
Para manajer di sejumlah organisasi global harus senantiasa
mendapatkan informasi mengenai bisnis.
Lingkungan Ekonomi
Manajer Global harus sadar tentang hal-hal ekonomi ketika
melakukan bisnis di negara lain. Yang pertama adalah memahami jenis sistem
ekonomi di negara mana usaha itu dijalankan.Dua jenis utama adalah ekonomi
pasar dan ekonomi komando. Namun dalam prakteknya, sistem ekonomi dapat dibagi
dalam tiga jenis, yaitu :
a) Ekonomi
pasar
Merupakan
sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya diproduksi oleh
negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung interaksi antara
permintaan dan penawaran.
b) Ekonomi
komando
Merupakan
sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga ditentukan
oleh pemerintah.
c) Mixed
economy
Merupakan
sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi komando, dalam
sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar atau sesuai
interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain yang
direncanakan oleh pemerintah.
Lingkungan Budaya
Setiap organisasi mempunyai budaya
internal yang berbeda-beda.Negara pun mempunyai kebudayaan pula, sebagaimana
telah lama dikatakan oleh para ahi antropologi kepada kita. Seperti budaya
nasional (national culture) adalah nilai dan sikap yang dipegang oleh negara
tertentu yang membentuk perilaku dan kepercayaan mereka tentang apa yang
dianggap penting.
Riset menunjukkan bahwa budaya nasional mempunyai pengaruh yang lebih besar
terhadap karyawan daripada budaya organisasi mereka.
Manajemen Global dalam Dunia Kini
Melakukan bisnis global saat ini
tidaklah mudah. Para manajer menghadapi tantangan yang serius .tantangan
meningkat dari asosiasi yang terbuka dengan globalisasi dan dari perbedaan
budaya yang signifikan. Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam
lingkungan bisnis telah secara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk
selalu memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya.Hal ini
mengkondisikan perusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi
perubahan dan pencapaian tujuan perusahaan.Didasari atas pentingnya perumusan
strategi, proses perumusan strategi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk
menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan.Rangkaian kegiatan yang
diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal
maupun lingkungan ekstrnal.Analisis ini berguna untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat
perkembangan perusahaan.
BAB V Etika manajemen dalam tanggung jawab
sosial
Etika dalam Manajemen
Bisnis
Definisi
Etika
didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar perilaku yang diterima untuk
suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi. Sedangkan menurut Griffin, Etika
adalah pandangan , keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, benar
dan salah. Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang
memenuhi kriteria etika. Selain etika, dikenal pula istilah Moral atau
Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama atau
filosofi. Salah satu penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya standar
yang berlaku bagi seluruh dunia mengenai perilaku para pelaku bisnis. Sedangkan
norma dan nilai-nilai budaya berbeda-beda untuk setiap negara dan bahkan antara
daerah geografis dan kelompok-kelompok etnis dalam suatu negara. Selain
factor-faktor situiasional seperti pekerjaan itu sendiri, supervise dan budaya
organisasi, perilaku etnis seseorang diperngaruhi oleh tahap perkembangan moral
dan cirri-ciri keprobadian lainnya. Sama seperti hirarki kebutuhan Maslow,
perkembangan moral terbentuk dari keinginan pribadi untuk memperhatikan
nilai-nilai universal.
Pendekatan
Etika
Ada tiga pendekatan dasar terhadap
perilaku etis :
- Pendekatan
utilitarian : tindakan dan perencanaan harus dinilai berdasarkan akibat
dari tindakan tersebut.
- Pendekatan
hak-hak individual : kesadaran bahwa manusia memiliki hak-hak dasar yang
harus dihormati dalam semua keputusan.
- Pendekatan
Peradilan : pemahaman bahwa pembuatan keputusan harus wajar, adil dan
tidak bias dalam mendistribusikan keuntungan dan kerugian bagi individual
dan bagi kelompok.
Regulasi Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan dalam Perusahaan.
Di Indonesia
sendiri, munculnya Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU
PT) menandai babak baru pengaturan CSR. Selain itu, pengaturan tentang CSR juga
tercantum di dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU
PM). Walaupun sebenarnya pembahasan mengenai CSR sudah dimulai jauh sebelum
kedua undang-undang tersebut disahkan. Salah satu pendorong perkembangan CSR
yang terjadi di Indonesia adalah pergeseran paradigma dunia usaha yang tidak
hanya semata-mata untuk mencari keuntungan saja, melainkan juga bersikap etis
dan berperan dalam penciptaan investasi sosial.
Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan dalam Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tanggal 16
Agustus 2007 yang tercantum dalam bab V pasal 74. Dalam pasal 74 di sebutkan
sebagai berikut :
1. Perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan.
Ketentuan ini
bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Yang dimaksud
dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan
sumber daya alam” adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan
sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan
sumber daya alam.
2. Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biayaPerseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan
dan kewajaran.
3. Perseroan yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud
dengan “dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Ketentuan lebih lanjut
mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
BAB VI Bisnis kecil dan
perusahaan internet baru
KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA,
WIRASWASTAWAN
Kewiraswastaan
Adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Wiraswasta
Adalah orang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif,
melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian
mengembangkan kegiatannya dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu
berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang tinggi.
Wiraswastawan
Adalah menunjuk pada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih
dari kebanyakan manusia umumnya seperti berdiri diatas kekuatan sendiri,
mengambil risiko, menetapkan tujuan atas pertimbangannya sendiri.
UNSUR-UNSUR PENTING
WIRASWASTA :
a) Unsur pengetahuan
b) Unsur keterampilan
c) Unsur sikap mental
d) Unsur kewaspadaan
Bisnis Internet Baru:
- Meluncurkan
sebuah bisnis internet
- Memulai
dengan ide
- Menulis
rencana bisnis
- Mendapatkan
pendanaan awal
- Membangun
dan menguji produk atau jasa
- Go
public
Tahapan-tahapan pertumbuhan:
- Memulai
perusahaan (start-up)
- Kelangsungan
hidup (survival)
- Keberhasilan
(success)
- Lepas
landas (takeoff)
- Kematangan
sumber daya (resource maturity)
BAB VII Perencanaan organisasi dan penentuan tujuan
Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen menentukan tujuan dan
cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Karakteristik Efektif Menetapkan Tujuan
• Spesifik dan terukur
• Spesifik dan terukur
• Menantang tapi realistis
• Ditetapkan periode waktu
• Terkait dengan penghargaan
• Model Proses MBO
Langkah 1: Menetapkan Tujuan
Langkah 2: Mengembangkan l Perusahaan lRencana Aksi
Langkah 3: Review Progress Bukti 7.5 0 Individu tujuan
Langkah 4: MenilailTujuan Strategis Departemen tujuan Kinerja
• Spesifik dan terukur
• Spesifik dan terukur
• Menantang tapi realistis
• Ditetapkan periode waktu
• Terkait dengan penghargaan
• Model Proses MBO
Langkah 1: Menetapkan Tujuan
Langkah 2: Mengembangkan l Perusahaan lRencana Aksi
Langkah 3: Review Progress Bukti 7.5 0 Individu tujuan
Langkah 4: MenilailTujuan Strategis Departemen tujuan Kinerja
MBO Manfaat dan Masalah
• Manager dan usaha karyawan difokuskan pada kegiatan yang akan mengarah pada pencapaian tujuan
• Kinerja dapat ditingkatkan pada semua tingkat perusahaan
• Karyawan termotivasi
• Departemen dan tujuan individu selaras dengan tujuan perusahaan
• Konstan mencegah perubahan MBO dari memegang
• Sebuah lingkungan hubungan majikan-pekerja miskin mengurangi efektivitas MBO
• tujuan strategis dapat dipindahkan oleh tujuan operasional
• Mekanistik organisasi dan nilai-nilai yang menghambat partisipasi dapat membahayakan proses MBO
• Terlalu banyak dokumen energi Sap MBO
Manfaat MBO Masalah dengan MBO
• Single-Gunakan Rencana Untuk Tujuan Tidak Sepertinya Akan Diulang
• Suatu program merupakan serangkaian kompleks tujuan dan rencana untuk mencapai suatu tujuan, yang penting organisasi satu kali
• Sebuah proyek ini mirip dengan program, namun umumnya lebih kecil dalam lingkup dan kompleksitas
• Rencana Berdiri Untuk Tugas Dilakukan Berulang
• Kebijakan adalah panduan umum untuk aksi dan memberikan arahan untuk orang-orang dalam organisasi
• Aturan menjelaskan bagaimana tindakan spesifik yang akan dilakukan
• Prosedur mendefinisikan serangkaian langkah yang tepat untuk digunakan dalam mencapai pekerjaan tertentu
• Membangun Skenario
Melihat tren dan diskontinuitas dan membayangkan masa depan alternatif yang mungkin untuk membangun sebuah kerangka di mana kejadian masa depan yang tidak terduga dapat dikelola. Pasukan manajer untuk berlatih secara mental apa yang akan mereka lakukan jika rencana mereka terbaik diletakkan adalah untuk runtuh 0.
•Perencanaan Kinerja
1. Perencanaan Tengah = Tradisional Departemen spesialis perencanaan Kelompok yang mengembangkan rencana untuk organisasi secara keseluruhan dan divisi utama dan departemen dan biasanya melaporkan langsung kepada presiden atau CEO.
2. Desentralisasi Perencanaan = High-Performance Manajer bekerja dengan perencanaan para ahli untuk mengembangkan tujuan-tujuan mereka sendiri dan rencana.
• Perencanaan Di Tempat Kerja Baru
• Memiliki pernyataan misi dan visi yang kuat
• Tetapkan tujuan peregangan untuk keunggulan
• Membentuk budaya yang mendorong pembelajaran
• Embrace-event perencanaan
• Memanfaatkan satuan tugas sementara
• Perencanaan masih mulai dan berhenti di bagian atas
Perencanaan menjadi hidup ketika karyawan terlibat dalam menetapkan tujuan dan menentukan sarana untuk menjangkau mereka.
• Manager dan usaha karyawan difokuskan pada kegiatan yang akan mengarah pada pencapaian tujuan
• Kinerja dapat ditingkatkan pada semua tingkat perusahaan
• Karyawan termotivasi
• Departemen dan tujuan individu selaras dengan tujuan perusahaan
• Konstan mencegah perubahan MBO dari memegang
• Sebuah lingkungan hubungan majikan-pekerja miskin mengurangi efektivitas MBO
• tujuan strategis dapat dipindahkan oleh tujuan operasional
• Mekanistik organisasi dan nilai-nilai yang menghambat partisipasi dapat membahayakan proses MBO
• Terlalu banyak dokumen energi Sap MBO
Manfaat MBO Masalah dengan MBO
• Single-Gunakan Rencana Untuk Tujuan Tidak Sepertinya Akan Diulang
• Suatu program merupakan serangkaian kompleks tujuan dan rencana untuk mencapai suatu tujuan, yang penting organisasi satu kali
• Sebuah proyek ini mirip dengan program, namun umumnya lebih kecil dalam lingkup dan kompleksitas
• Rencana Berdiri Untuk Tugas Dilakukan Berulang
• Kebijakan adalah panduan umum untuk aksi dan memberikan arahan untuk orang-orang dalam organisasi
• Aturan menjelaskan bagaimana tindakan spesifik yang akan dilakukan
• Prosedur mendefinisikan serangkaian langkah yang tepat untuk digunakan dalam mencapai pekerjaan tertentu
• Membangun Skenario
Melihat tren dan diskontinuitas dan membayangkan masa depan alternatif yang mungkin untuk membangun sebuah kerangka di mana kejadian masa depan yang tidak terduga dapat dikelola. Pasukan manajer untuk berlatih secara mental apa yang akan mereka lakukan jika rencana mereka terbaik diletakkan adalah untuk runtuh 0.
•Perencanaan Kinerja
1. Perencanaan Tengah = Tradisional Departemen spesialis perencanaan Kelompok yang mengembangkan rencana untuk organisasi secara keseluruhan dan divisi utama dan departemen dan biasanya melaporkan langsung kepada presiden atau CEO.
2. Desentralisasi Perencanaan = High-Performance Manajer bekerja dengan perencanaan para ahli untuk mengembangkan tujuan-tujuan mereka sendiri dan rencana.
• Perencanaan Di Tempat Kerja Baru
• Memiliki pernyataan misi dan visi yang kuat
• Tetapkan tujuan peregangan untuk keunggulan
• Membentuk budaya yang mendorong pembelajaran
• Embrace-event perencanaan
• Memanfaatkan satuan tugas sementara
• Perencanaan masih mulai dan berhenti di bagian atas
Perencanaan menjadi hidup ketika karyawan terlibat dalam menetapkan tujuan dan menentukan sarana untuk menjangkau mereka.
BAB VIII Penyusunan strategi dan
implementasi
Sistem Manajemen
Strategis
Sistem manajemen strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi untuk mewujudkan visi secara terus menerus secara terstruktur. Strategi adalah pola tindakan terpilih untuk mencapai tujuan tertentu. Pada mulanya, sistem manajemen strategis bercirikan: mengandalkan anggaran tahunan, berjangka panjang dan berfokus pada kinerja keuangan. Penerapan sistem manajemen strategis yang demikian di banyak perusahaan swasta mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya antara lain: hanya 25% manajer yang memiliki insentif yang terhubung ke strategi, 60% perusahaan tidak menghubungkan anggarannya ke strategi, 85% dari tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membahas strategi tiap bulan, dan hanya 5% pegawai yang memahami strategi.
Sistem manajemen strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi untuk mewujudkan visi secara terus menerus secara terstruktur. Strategi adalah pola tindakan terpilih untuk mencapai tujuan tertentu. Pada mulanya, sistem manajemen strategis bercirikan: mengandalkan anggaran tahunan, berjangka panjang dan berfokus pada kinerja keuangan. Penerapan sistem manajemen strategis yang demikian di banyak perusahaan swasta mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya antara lain: hanya 25% manajer yang memiliki insentif yang terhubung ke strategi, 60% perusahaan tidak menghubungkan anggarannya ke strategi, 85% dari tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membahas strategi tiap bulan, dan hanya 5% pegawai yang memahami strategi.
Penggunaan
Balanced Scorecard
Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan berikut: perumusan strategi, perencanaan strategis, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi dan pemantauan.
Perumusan Strategi
Tahap ini ditujukan untuk menghasilkan misi, visi, keyakinan dan nilai dasar, dan tujuan institusi. Proses perumusan strategi dilakukan secara bertahap, yaitu: analisis eksternal, analisis internal, penentuan jati diri, dan perumusan strategi itu sendiri.
Analisis Eksternal dan Internal
ANALISIS EKSTERNAL terdiri dari analisis lingkungan makro dan mikro. Analisis lingkungan makro bertujuan mengidentifiksasi peluang dan ancaman makro yang berdampak terhadap value yang dihasilkan organisasi kepada pelanggan. Obyek pengamatan dalam analisis ini adalah antara lain: kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, kekuatan sosial, faktor demografi.
Analisis eksternal mikro diterapkan pada lingkungan yang lebih dekat dengan institusi yang bersangkutan. Dalam dunia perusahaan, lingkungan tersebut adalah industri di mana suatu perusahaan termasuk di dalamnya. Analisis yang dilakukan dapat menggunakan teori Porter mengenai persaingan, yaitu: kekuatan tawar pemasok, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar pembeli, ancaman produk atau jasa pengganti.
ANALISIS INTERNAL ditujukan untuk merumuskan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan suatu perusahaan antara lain: kompetensi yang unik, sumberdaya keuangan yang memadai, keterampilan yang unggul, citra yang baik, keunggulan biaya, kemampuan inovasi tinggi, dll. Sedangkan kelemahan perusahaan antara lain: tidak ada arah strategi yang jelas, posisi persaingan yang kurang baik, fasilitas yang ‘usang’, kesenjangan kemampuan manajerial, lini produk yang sempit, citra yang kurang baik, dll.
Penentuan Jati Diri
Penentuan jati diri organisasi terdiri dari perumusan misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan tujuan organisasi.
MISI menjelaskan lingkup, maksud atau batas bisnis organisasi, yaitu kebutuham pelanggan apa yang akan dipenuhi oleh organisasi, siapa dan di mana; serta produk inti apa yang dihasilkan, dengan teknologi inti dan kompetensi inti apa. Misi ditulis sederhana, ringkas, terfokus. Unsur-unsur misi meliputi produk inti, kompetensi inti, dan teknologi inti. Yang dimaksud dengan produk inti adalah barang atau jasa yang dipersepsi bernilai tinggi oleh pelanggan, berupa komponen kunci dilindungi hak paten dan menghasilkan laba terbesar. Kompetensi inti adalah kemampuan kunci yang dimiliki organisasi dalam menghasilkan produk inti. Sedang teknologi inti adalah know-how, perangkat keras dan perangkat lunak yang menjadi basis kompetensi inti.
Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan berikut: perumusan strategi, perencanaan strategis, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi dan pemantauan.
Perumusan Strategi
Tahap ini ditujukan untuk menghasilkan misi, visi, keyakinan dan nilai dasar, dan tujuan institusi. Proses perumusan strategi dilakukan secara bertahap, yaitu: analisis eksternal, analisis internal, penentuan jati diri, dan perumusan strategi itu sendiri.
Analisis Eksternal dan Internal
ANALISIS EKSTERNAL terdiri dari analisis lingkungan makro dan mikro. Analisis lingkungan makro bertujuan mengidentifiksasi peluang dan ancaman makro yang berdampak terhadap value yang dihasilkan organisasi kepada pelanggan. Obyek pengamatan dalam analisis ini adalah antara lain: kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, kekuatan sosial, faktor demografi.
Analisis eksternal mikro diterapkan pada lingkungan yang lebih dekat dengan institusi yang bersangkutan. Dalam dunia perusahaan, lingkungan tersebut adalah industri di mana suatu perusahaan termasuk di dalamnya. Analisis yang dilakukan dapat menggunakan teori Porter mengenai persaingan, yaitu: kekuatan tawar pemasok, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar pembeli, ancaman produk atau jasa pengganti.
ANALISIS INTERNAL ditujukan untuk merumuskan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan suatu perusahaan antara lain: kompetensi yang unik, sumberdaya keuangan yang memadai, keterampilan yang unggul, citra yang baik, keunggulan biaya, kemampuan inovasi tinggi, dll. Sedangkan kelemahan perusahaan antara lain: tidak ada arah strategi yang jelas, posisi persaingan yang kurang baik, fasilitas yang ‘usang’, kesenjangan kemampuan manajerial, lini produk yang sempit, citra yang kurang baik, dll.
Penentuan Jati Diri
Penentuan jati diri organisasi terdiri dari perumusan misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan tujuan organisasi.
MISI menjelaskan lingkup, maksud atau batas bisnis organisasi, yaitu kebutuham pelanggan apa yang akan dipenuhi oleh organisasi, siapa dan di mana; serta produk inti apa yang dihasilkan, dengan teknologi inti dan kompetensi inti apa. Misi ditulis sederhana, ringkas, terfokus. Unsur-unsur misi meliputi produk inti, kompetensi inti, dan teknologi inti. Yang dimaksud dengan produk inti adalah barang atau jasa yang dipersepsi bernilai tinggi oleh pelanggan, berupa komponen kunci dilindungi hak paten dan menghasilkan laba terbesar. Kompetensi inti adalah kemampuan kunci yang dimiliki organisasi dalam menghasilkan produk inti. Sedang teknologi inti adalah know-how, perangkat keras dan perangkat lunak yang menjadi basis kompetensi inti.
BAB IX Pengambilan keputusan tingkat
manajerial
Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada
pihak manajemen
§ Nilai Bisnis dari Pengambilan
Keputusan yang Telah Ditingkatkan
Perusahaan dapat menentukan sejumlah keputusan pokok dimana
investasi sistem baru mungkin dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusannya. Berbagai keputusan diambil pada semua tingkatan dalamperusahaan,
dan beberapa keputusan ini sifatnya umum, rutin, dan banyak. Walaupun nilai
dari peningkatan setiap keputusan kecil, meningkatkan ratusan ribu keputusan
yang “kecil” ini menghasilkan nilai tahunan yang sangat besar dalam bisnis.
§ Jenis Keputusan
1. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan yang mengambil
keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk
memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak
rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang
disetujui bersama dalam pengambilannya.
2. Keputusan Terstruktur
Keputusan tidak terstruktur adalah kebalikan dari keputusan
tidak terstruktur yaitu sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur
yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan
masih bari. Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan
ini.
3. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang hanya
sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang
disetujui bersama.
Manajer senior, manajer tingkat menengah, manajer
operasional, dan para karyawan mempunyai jenis keputusan dan kebutuhan
informasi yang berbeda.
§ Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan banyak
langkah, Simon (1960) menyatakan ada empat tahapan berbeda dalam pengambilan
keputusan, yaitu: kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi. Tahapan
pengambilan keputusan diantaranya : kecerdasan, rancangan, pilihan, dan
implementasi(lihat gambar)
Proses pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi empat
tahapan.
v Kecerdasan
Kecerdasan terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan
memahami masalah yang terjadi pada organisasi- mengapa maslah itu terjadi,
dimana, dan akibat apa yang dialami.
v Rancangan
Rancangan melibatkan identifikasi dan pecarian berbagai
solusi masalah.
v Pilihan
Pilihan adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada.
v Implementasi
Implementasi dalah tentang membuat alternatif yang dipilih
dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.
§ Manajer dan Pengambilan
Keputusan dalam Dunia Nyata
Sistem pendukung pengambilan keputusan dapat mengahasilkan
pengambilan keputusan yang lebih baik oleh manajer dan karyawan, di atas
rata-rata ROI perusahaan, dan profitabilitas yang lebih jauh lebih tinggi.
Walaupun demikian, sistem informasi tidak dapat meningkatkan semua jeni
keputusan yanga ada dalam suatu organisasi.
§ Peran Manajer
Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi.
Tanggung jawab mereka adalah mengambil keputusan, membuat laporan, menghadiri
rapat, hingga merencanakan pesta ulang tahun. Kita dapat memahami fungsi
manajer dan perannya dengan lebih baik dengan cara meningkatkan perilaku
manajer gaya klasik dan kontemporer.
v Manajer Gaya Klasik
Manajer gaya klasik menjelakan apa yang dilakukan manajer.
Model manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara formal, tetapi
tidak menunjukkan apa yang dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka
merencanakan.memutuskan sesuatu, dan mengendalikan pekerja orang lain.Limafungsi klasik dari manajer yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, mengoordinasikan, memutuskan dan mengendalikan.
v Model Keperilakuan
Model keperilakuan menyatakan bahwa perilaku manajer yang
sebenarnya terlihat lebih tidak sistematis, lebih informal, kurang reflektif,
lebih reaktif, dan kurang terorganisasi dengan baik daripada yang kita percayai
dalam kerangka model klasik.
v Peran Manajerial
Peran manajerial adalah perkiraan-perkiraan aktivitas yang
seharusnya dilakukan para manajer dalam organisasi.
v Peran Interpersonal
Dalam peran ini manajer bertindak sebagai figur utama dalam
organisasi ketika mereka mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan
melakukan tugas-tugas simbolik, seperti memberikan penghargaan kepada karyawan.
Manajer bertindak sebagai pemimpin, memberikan motivasi, nasihat, dan mendukung
bawahannya.
v Peran Pengambilan Keputusan
Dalam peran pengambilan keputusan mereka bertindak sebagai
wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, mengenai
gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi.Manajer mengambil
keputusan. Dalam peran pengambil keputusan (decisional role), mreke
bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru,
menangani gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi; mengalokasikan sumber
daya kepada para staf yang membutuhkan; dan menegosiasikan konflik dan menjadi
penengah antara kelompok-kelompok yang bertikai.
§ Pengambilan Keputusan dalam
Dunia Nyata
Ketika kita dapat melihat bahwa sistem informasi tidak dapat
membantu semua peran manajerial.Dan dalam peran
manajerial di mana ssitem informasi dapat membantu mengambil keputusan,
investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang
positif. Ada tiga alasan utama: kualitas informasi, penyaringan manajemen, dan
budaya organisasi.
1. Kualitas Informasi
Keputusan-keputasan yang berkualitas tinggi membutuhkan
membutuhkan onformasi berkualitas tinggi.
2. Penyaringan Manajer
Walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat, ada
manajer yang dapat mengambil keputusan buruk. Manajer menerima informasi
melalui berbagai tahap penyaringan yang masuk akal tentang dunia di sekitar
mereka. Manajer mempunyai perhatian tertentu, fokus pada jenis maslah dan
solusi tertentu, dan mempunyai bias-bias yang menolak informasi yang tidak
sesuai dengan konsep awalnya.
3. Budaya Organisasi
Organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan kompetensi
terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan. Ketika
lingkungan berubah dengan perusahaan perlu mengadopsi model bisnis baru untuk
bertahan, kekuatan yang besar dalam organisasi menolak pengambilan
keputusan untuk perubahan besar.
BAGIAN II
ANALISIS BUKU
A. Perbandingan Isi Buku:
Organisasi dan Manajemen:
Buku Utama:
Di dalam buku ini membahas perspektif sejarah atas manajemen
menunjukkan perspektif atau lingkungan untuk menginterpretasikan peluang dan
masalah yang ada. Namun demikian, mempelajari sejarah tidak berarti berarti
hanya menyusun peristiwa dalam urutan kronologis; namun juga mengembangkan
pemahaman mengenai pengaruh kekuatan sosial terhadap organisasi. Mempelajari
sejarah merupakan cara untuk menggapai pemikiran strategis, melihat gambaran
secara besar, dan memperbaiki keterampilan konseptual. Kita akan mulai dengan
mengamati bagaimana kekuatan sosial, politik, dan ekonomi telah memengaruhi
organisasi dan praktek manajemen.
Buku
Pembanding:
Di dalam buku ini membahas manajemen
erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari organisasi. Menurut Griffin
(2002), organisasi adalah a group of people working together in a structured
and coordinated fashion to achieve a set of goals. Organisasi adalah sekelompok
orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai
serangkaian tujuan tertentu. Atau dengan bahasa lain, penulis mendefinisikan
organisasi sebagai sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu
dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama.
Konsep
dasar etika manajemen:
Buku
utama:
Didalam
buku ini membahas etika merupakan kode yang berisi prinsip-prinsip dan
nilai-nilai moral yang mengatur perilaku orang atau kelompok terkait dengan hal
yang benar atau salah. Etika (ethics) menentukan standar sejauh mana sesuatu
dalam tingkah laku dan pengambilan keputusan dianggap baik atau buruk. Etika
berhubungan dengan nilai-nilai internal yang merupakan sebagian dari budaya
perusahaan dan membentuk keputusan mengenai tanggung jawab sosial yang
berkaitan dengan lingkungan eksternal. Isu etika hadir dalam sebuah situasi
ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi dapat
menimbulkan manfaat atau kerugian bagi yang lain.
Buku
pembanding:
Buku
ini membahas etika pada dasarnya, sebagaimana menurut Kreitner (1992), adalah
studi mengenai tanggung jawab moral terkait dengan apa yang dianggap benar dan
apa yang dianggap salah. Griffin (2000) secara ringkas menyatakan bahwa etika
adalah beliefs of what is good and what is bad, keyakinan akan sesuatu yang
dianggap baik dan buruk. Akan tetapi lebih jauh lagi, Kreitner mengingatkan
bahwa etika dalam manajemen tidak saja berbicara apa yang baik dan buruk, apa
yang benar dan apa yang salah, sehingga yang diperlukan dalam manajemen adalah
orang baik dan bukan orang buruk.
B. KELEMAHAN dan KELEBIHAN BUKU
Buku Richard L Daft
• Terkadang ada kata-kata yang
menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami.
• Pengulangan informasi sering kali
terjadi pada bab-bab berikutnya.
• Isi buku memiliki banyak
pengertian dari para-para pendapat.
• Penulis seakan-akan mengajak
pembaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya.
• Setiap bab penulis membuat satu
kesimpulannya yang dapat dimengerti.
Buku Ernie Trisnawati sule dan
kurniawan saefullah
• Ringkasan buku lebih banyak
membahas tentang materi-materi.
• Pengertian dari setiap kata banyak
yang dibuat berulang-ulang, dan pengertiannya itu banyak menggunakan kata-kata
pemborosan.
• Menggunakan kata-kata yang
sederhana untuk dimengerti di kalangan pelajar maupun dikalangan
mahasiswa.
• Di setiap akhir sub-bagian penulis
selalu membuat latihan-latihan untuk dipraktikan dalam kehidupan untuk menjadi
pemimpin.
• Banyaknya kata-kata motivsi yang
dibuat oleh penulis.
• Disetiap bagian penulis membuat
inti sari dari tulisan tersebut.
BAGIAN III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Terdapat dua ide penting
dalam defenisi di atas:
a. keempat fungsi, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian serta
b. pencapaian tujuan organisasi dengan
cara yang efektif dan efisien.
B. SARAN
Mungkin
akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sesederhana mungkin guna
mencapai pemahaman yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
L Daft, Richard. 2009. Management.
Jakarta: Salemba empat.
Trisnawati Sule, Ernie &
Saefullah, Kurniawan. 2005.Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana.
0 komentar:
Ketik Komentar Disini