Produk-Produk Pasar Modal
1.1 Latar belakang
Belakangan
ini banyak berbagai pilihan produk
investasi ditawarkan, ada yang mirip dengan produk pasar modal, ada yang
tidak. Banyak investasi
bodong/penipuan berkedon investasi yang ditawarkan dengan iming-iming
keuntungan berlipat ganda, tanpa memberi tahu tentang resikonya. Investasi
bodong ditawarkan dengan imbal hasil ratusan persen setiap tahunnya, jangan
tergiur! Penawaran investasi bodong sangat "wah", lewat internet
hingga door to door secara multi level marketing. Tidak sedikit
orang yang terpikat sama investasi
bodong dan menanamkan modalnya. Di awal memang untung, kemudian banyak
yang buntung. Ironisnya, meski telah diedukasi, kejadian investasi bodong
tersebut selalu berulang. Kenapa hal itu bisa terjadi? Banyak orang terjebak
investasi bodong karena ingin memperoleh keuntungan yang maksimal dan instant.
Sebagaimana teori investasi , maka seorang investor mempunyai dua pilihan untuk
menanamkan uangnya.
Pilihan
pertama adalah menabung di bank dengan harapan memperoleh bunga yang saat ini
cukup kecil besarannya. Pada saat bunga bank tinggi, menabung di bank sangat
menguntungkan, namun jika bunga bank rendah, kurang menguntungkan. Saat ini,
menabung di bank sebenarnya kurang tepat jika disebut investasi namun lebih pada tujuan savings.
Pilihan
kedua dalam berinvestasi adalah membuka usaha / menanamkan modal baik secara
langsung / melalui pasar modal.
Harapan melakukan investasi adalah memperoleh tingkat imbal hasil yang tinggi.
Seimbangkan dengan resikonya!
Banyak
sekali berbagai pilihan produk investasi yang
ditawarkan, mulai dari yang logis hingga yang tidak. Sebaiknya calon investor
cermat! Apapun pilihan investasi
yang hendak dipilih seorang investor hendaknya selalu menimbang ada keuntungan
dan resiko. Resiko harus dipertimbangkan, sebab resiko investasi merupakan persentase kemungkinan usaha itu mengalami
rugi. Selain imbal hasil dan resiko, pertimbangkan tujuan investasi dan juga
likuiditas investasi. Likuiditas investasi adalah seberapa cepat / mudahnya
investasi kita dicairkan menjadi uang segar. Untuk jangka panjang, dana diharapkan
bisa berkembang dengan hasil selalu maksimal dan berdaya beli tinggi. Untuk
investasi jangka pendek, dana yang ditanamkan sewaktu-waktu harus bisa dijual
tanpa mengalami pengurangan.
Untuk
investasi jangka pendek, produk investasi harus gampang dijual dengan mekanisme
pasar yang jelas dan transparan. Contoh investasi yang cukup likuid / mudah
dicairkan adalah investasi pasar uang dan pasar modal. Apa itu? Membeli
instrumen pasar uang, Surat Berharga Bank Indonesia misalnya, waktu yang
dibutuhkan investor untuk bertransaksi surat berharga ini sepekan sekali. Surat
Berharga Bank Indonesia (SBI) dilelang tiap pekan. SBI memang fixed income, berpendapatan tetap. Namun
investor kecil peluangnya untuk memperoleh SBI sebab dalam membeli butuh dana
yang besar. Surat berharga lain, semisal comercial
paper (CP), juga bukan "makanan" investor individu yang
modalnya kecil. Membeli tanah dan bangunan, tidak saja butuh waktu dalam
membeli, tapi juga kurang likuid jika sewaktu-waktu ingin dijual.
1.2 Tujuan :
1.
Mendeskripsikan
produk pasar modal
2.
Mendeskripsikan
karakteristik pasar modal.
Pasar modal di Indonesia semakin hari tentunya
semakin meningkat pelaku pasar modal dan nilai perdagangannya. Hal ini harus
diimbangi oleh pengetahuan yang baik bagi siapa saja yang ingin “bermain” di
pasar modal, minimal mengetahui apa saja produk yang dihasilkan pasar modal. Instrumen atau produk yang diperdagangkan di Pasar Modal disebut dengan
Efek.
Efek adalah
surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Berikut adalah
produk-produk pasar modal :
1. Saham (Stocks)
1. Saham (Stocks)
Saham pada dasarnya adalah bukti pemilikan atas suatu perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Saham terbagi atas dua jenis, yaitu :
a. Saham Biasa
(Common Stocks)
Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal,
saham biasa (common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Di antara
emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan
yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham
biasa paling menarik, baik bagi pemodal maupun bagi emiten. Apakah Saham
itu? Secara sederhana, saham
dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah, selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank. Setiap kali
kita menabung, maka kita akan mendapat slip yang menjelaskan bahwa kita telah
menyetor sejumlah uang. Bila kita membeli saham, maka kita akan menerima kertas
yang menjelaskan bahwa kita memiliki perusahaan penerbit saham tersebut.
b. Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham Preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan
antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap
(seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti
yang dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua
hal, yaitu: mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh
tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar dividen.
Sedangkan persamaan antara saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga
hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; dividennya tetap selama masa
berlaku (hidup) dari saham; memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan
(convertible) dengan saham biasa. Oleh karena saham preferen diperdagangkan
berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat
berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan obligasi
di pasar. Walaupun demikian, obligasi perusahaan menduduki tempat yang
lebih senior dibanding dengan saham preferen.
2. Obligasi
(Bond)
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). Jadi surat
obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut
telah membeli hutang perusahaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar
bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yg telah ditentukan secara
periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang tersebut pada saat jatuh tempo
dengan mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yg terutang. Pada
umumnya, instrumen ini memberikan bunga yang tetap secara periodik. Bila bunga dalam sistem ekonomi menurun, nilai
obligasi naik; dan sebaliknya jika bunga meningkat, nilai obligasi turun.
3. Obligasi
Konversi (Convertible Bond)
Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,
misalnya, memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki
nilai “face value”. Hanya saja, obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar
dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk
melakukan konversi. Misalnya, setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi
3 lembar saham biasa setelah 1 Januari 2006. Persyaratan ini tidak sama
diantara obligasi konversi yang satu dengan yang lainnya. Obligasi konversi
(convertible bond), sudah dikenal di pasar modal Indonesia. Untuk kalangan
emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih dulu populer daripada
obligasi. Kecenderungan melakukan emisi obligasi baru menunjukkan aktivitas
yang meningkat sejak tahun 1992, sedang obligasi konversi sudah memasuki pasar
menjelang akhir tahun 1990.
4. Reksa Dana
(Mutual Funds)
Reksa
dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana
untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan
untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang
terbatas. Selain itu Reksa Dana juga
diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar
modal Indonesia. Dilihat dari asal kata-nya, Reksa Dana berasal dari
kosa kata “reksa” yang berarti jaga atau pelihara dan kata “dana” yang berarti
kumpulan uang, sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai “kumpulan uang yang
dipelihara bersama untuk suatu kepentingan”. Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
5. Opsi
Opsi adalah hak untuk
membeli atau memiliki, selalu didahului dengan kontrak, dengan waktu berlakunya
hak pada periode tertentu. Opsi juga diperjualbelikan di bursa, misalnya opsi
untuk membeli saham tertentu pada harga tertentu dengan
jumlah tertentu.
2.2 Karakteristik Pasar Modal
Pertama : Pasar modal merupakan sebuah bisnis
yang mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan
pemilik modal. Pihak yang butuh modal adalah perusahaan atau emiten. Sedangkan
pemilik modal adalah investor (atau masyarakat). Pasar modal memberi manfaat
buat perusahaan (pencari modal), dan juga bagi investor (penanam modal). Pasar modal memungkinkan masyarakat
untuk dapat turut memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek. Pasar modal
memiliki berbagai produk yang dapat dipilih
untuk investasi
jangka pendek ataupun jangka panjang. Dengan karakteristik yang demikian itu,
produk yang ditawarkan pasar modal memiliki bukti kepemilikan.
Kedua :
Karakteristik produk pasar modal
yang juga khas adalah begitu membeli juga bisa dijual kembali, Selain
berpeluang memperoleh capital gain,
investor juga berpeluang memperoleh dividen atau hak lain yang melekat. Dividen
untuk saham, bunga untuk obligasi. Demikian pula dengan produk-produk derivatif
lainnya, seperti right, opsi, waran.
3.1
Saran
Nah, apabila kita ingin berinvestasi di pasar modal, maka
jangan menitipkan uang pada pihak-pihak tertentu yang tidak mempunyai ijin
untuk mengelola uang di pasar modal. Perlu diingat bahwa pengelola pasar modal memperoleh izin dari
Bapepam-LK bukan dari yang lain. Bila ia pengelola dana maka yang ditawarkan
adalah unit penyertaan reksadana. Reksadana tersebut bisa berupa reksadana
indeks, reksadana syariah, reksadana campuran, reksadana saham, reksadana fixed income / reksadana pasar uang
dan valas. Lalu kalau ia perusahaan pialang atau broker maka ia akan menawarkan
saham, obligasi dan efek derivatif di pasar modal.
3.2 Kesimpulan
Pasar
modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian,
pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang
(jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa
dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Pasar Modal
memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal
menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau
sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument
keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian,
masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik
keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
DAFTAR PUSTAKA
Chamber, Bradford. 2005. How
to know market. Stravon Publisher : New York
Murphy, Joseph. 1997. The power of
Market (terjemahan) spektrum : Jakarta
0 komentar:
Ketik Komentar Disini